PENELITIAN DOSEN DAN TUGAS AKHIR MAHASISWA HARUS MENGACU PADA ROADMAP PENELITIAN PRODI
Minggu, 11 Juni 2023 - 17:57:41 WIBDibaca: 1330 kali
DARI WORKSHOP PENYUSUNAN ROADMAP PROGRAM STUDI DAN KELOMPOK RISET
Graha Wiyata Lt. 1 Kampus Untag Surabaya, 7 Juni 2023
Prof. Dr. Eng Syamsul Hadi, ST, MT guru besar Teknik Mesin Universitas 11 Maret Surakarta menjadi narasumber dan instruktur tunggal pada Workshop “Penyusunan Roadmap Program Studi dan Kelompok Riset” yang diselenggarakan oleh LPPM Untag Surabaya, Rabu 7 Juni 2023 di Meeting Room Graha Wiyata Kampus Untag Surabaya. Prof Syamsul menyatakan bahwa sebaiknya bukan mahasiswa (D3 dan S1) yang mengajukan judul kepada Kaprodi atau dosen, tetapi sebaliknya Kaprodi dan dosenlah yang harus aktif mengarahkan mahasiswanya untuk melakukan penelitian yang sesuai dengan Roadmap Penelitian yang telah dimiliki Prodi. Mahasiswa D3 dan S1 masih dalam tahap belajar penelitian, tugas utama mereka adalah menyerap materi pembelajaran IPTEK dari para dosen, bukan untuk melakukan penelitian. Mahasiswa jenjang S3 lah yang memang harus sudah siap melakukan penelitian mandiri dengan mengajukan topik dan judul penelitian disertasi mereka sendiri.
Sedangkan Ketua LPPM Untag Surabaya, Aries Heri Andriawan, ST, MT dalam kata sambutannya menyatakan bahwa saat ini Kelompok Riset berperan strategis, menjadi pusat rekomendasi. Setiap kelompok riset yang dibentuk di Prodi idealnya rata-rata beranggotakan 5 dosen dan harus merekrut beberapa mahasiswa. Di Untag Surabaya mulai tahun 2023 ini untuk mengajukan Hibah PT harus melalui Kelompok Riset. Artinya setiap judul penelitian yang diajukan dosen harus ada rekomendasi dari ketua Kelompok Riset.
Beliau juga meminta agar setiap Kelompok Riset di Untag bisa menghasilkan uang sendiri dengan memperoleh hibah dari luar PT setidaknya dalam kurun waktu 2 tahun mendatang. Untag berkomitmen tidak akan menarik dana apapun dari hasil hibah penelitian dari luar institusi yang diperoleh para dosen. Sedang Prof. Syamsul menyatakan bahwa di UNS dosen yang memperoleh hibah dari luar PT ditarik dana 6%, bahkan UGM sampai 10%. Namun fasilitas kampus untuk mendukung proses penelitian sudah tersedia lengkap.
Prof. Syamsul memberikan informasi bahwa tahun ini dana penelitian atau riset dari DRTPM Kemendiktiristek RI menyusut sekitar 40% dan dipindahkan untuk membiayai Matching Fund (MF). Perlu diketahui oleh para dosen bahwa saat ini jika mengajukan proposal MF berpola Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) tidak laku atau tidak akan lolos didanai, pengelola MF lebih memperhatikan proposal yang berhubungan dengan upaya peningkatan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri), termasuk program-program yang bernuansa hilirisasi sumber daya dalam negeri.
Prof. Syamsul juga memberikan informasi seputar kinerja dosen. Kemungkinan di masa datang akan ada SK dari Dikti yang membagi dosen dalam beberapa kelompok. Jadi ada dosen yang mengutamakan penelitian (maka dari 9 sks, terbagi 7 penelitian dan 2 mengajar), tetapi ada pula yang mengutamakan mengajar. Jadi peraturan tersebut memfasilitasi minat dosen yang beragam dalam mengelola tridharma perguruan tinggi yang diembannya. (RW-AI-23)
Ir. Richardus Widodo, MM
Dosen Agroindustri Fak. Vokasi Untag Surabaya